Mimpi Baru, Semangat Baru

Malam dan semoga sukses bagi kamerad-kamerad Meka '11 yang bertempur dengan soal-soal matematika besok.

Mau sedikit ngebahas soal mimpi lagi nih , ya masih ada kaitannya sama postingan gue sebelomnya juga. Seperti yang gue bilang di postingan sebelumnya, 

"akan ada saat dimana kita harus memlilih untuk tetap mengejar mimpi kita atau membuang mimpi lama dan membuka mimpi baru lagi."

Ya pasti suatu saat kita akan ada di posisi ini, tapi apakah kita siap membuka lembaran baru tapi otak kita masih ada di lembaran yang lalu, fokus kita masih terpaut di lembaran tersebut? ya maaf-maaf gue bilang lu ga akan pernah maju ketika posisi lu kaya gitu. Kenapa? ya ketika lu ada diposisi kaya gitu yang ada lu akan menemukan berbagai alasan yang ga logis buat meninggalkan mimpi baru lu dan lagi-lagi berbalik ke mimpi lu yang memang udah "kadaluarsa". Ayoolah be realistic, yang bisa lu dapet dari masa lalu cuma motivasi dan semangat buat menggapai masa depan yang lebih baik.

Satu lagi, kadang ketika kita punya sebuah mimpi yang begitu 'wah' dan begitu hebat kita lantas hanya memimpikan 'mimpi' tersebut tanpa berani mencoba karena ada 1 kata yaitu 'mustahil'. Jujur aja gue sedikit masalah dengan membuat sebuah visi gue terlihat realistis, dan setelah sekian lama gue sadar, banyak kegagalan gue yang dimulai dari hal yang remeh ini. Jadi ketika kata 'mustahil' muncul di benak lu dan lu layanin mereka yang ada nantinya lu akan gagal lagi. kenapa? ya ketika lu mencap mimpi lu itu mustahil, lu akan bener-bener tinggalin mimpi itu tanpa pernah mencoba buat ngeraihnya dan ujung-ujungnya cap pecunfang akan melekat pada kita, "orang-orang yang dihancurkan pikirannya sendiri" mungkin itu kalimat yang tepat unutuk menggambarkan kondisi kita ketika yaaa kitaa menganggap mimpi-mimpi, ide-ide, visi-visi luar biasa yang muncul di otak kita sebaga sebuah kemustahilan. Be realistic, don't be pessimistic.
"Aku berpikir maka aku ada."
"Aku berpikir bisa maka aku akan bisa."

"Selamat datang mimpi baru, Semoga semangatmu mengahapus kemustahilan dari mataku."